Hari Pertama

1843 Kata

Aku menggeliat meluruskan badan yang ditumpangi tangan Owie. Rasanya badan tidak karuan rasanya. Capek, lapar, sakit dibagian tertentu dan sakit kepala bercampur aduk semua. Jangan tanya lelaki tampan yang sedang tidur dengan lelapnya di ceruk leherku. Hanya nafas hangatnya yang terasa dan sedikit geli aku dibuatnya. Aku mencoba bergerak hendak meloloskan diri karena kantung kemihku terasa penuh. "Mau kemana?" "Aku mau pipis" Jawabku dan Owie melonggarkan pelukannya. Aku membetulkan kimonoku yang talinya sempat terlepas sehingga membuat bra hitam berendaku tersembul keluar. Setelah menjepit rambutku dengan jedai, aku berdiri pelan. Tadi setelah pergulatan panas menjelang subuh, dengan gagahnya aku main berdiri tanpa memperhitungkan luka akibat 'tembakan senjata laras panjang' yang mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN