Malaikat Juga Tahu

1660 Kata

Aku berjalan menuju unit apartemen tanpa bicara. Pikiranku kacau. Gara-gara Luna si Singa Taman Safari, terpaksa aku sekarang harus mendengar siulan si Keong racun mendendangkan lagu tak jelas. Yang jelasnya dia sedang mengejekku sekarang. "Berisik banget sih lo." Protesku. "Gue lagi happy shaay....ada yang ke gap ayang-ayangaann...Oooow...sweet banget deeh." " Apa siihh...itu nggak seperti yang lo bayangkan Fergusoooo." sahutku sambil mengetap dan membuka pintu apartemen. "Gue tidak membayangkan apa-apa..gue hanya melihat..mendengar dan bahagiaa...ciee..yang jadiaaan. Umumin di grup aaaaahh..." Aku mendekat dan menarik kerah baju Nandi. "Lo umumin...besok tinggal nama lo ya!" Ancamku. "Owiiiie Owiiiie...helep...helepp, pacar lo syadiiisss niiih." Aku melihat ke samping ternyata Ow

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN