Cass mencoba menenangkan Elle dengan memeluk dan membelainya. Ia tidak lagi peduli apapun. Saat ini yang penting kekasihnya tidak lagi bersedih. “Maafkan,” Elle menarik tubuhnya. “Kenapa juga aku tiba tiba menangis?” Cass membelai pipi Elle dengan lembut, “Menangis itu tidak masalah. Dan wajar saja kamu merindukan kakekmu.. “Hubungan kalian dekat?” “Sangat. Bahkan hubunganku dengan kakek lebih dekat daripada dengan mama dan papa,” gumam Elle. Cass semakin tidak enak hati. Ia akhirnya mencoba mengalihkan pembicaraan, “Aku tahu pekerjaanmu belum selesai, tapi bagaimana kalau kita berkencan sesaat di luar sana..” Elle tersenyum, “Kencan dimana?” “Di rumah ini saja,” Cass menggenggam tangannya. “Ada sepeda?” “Ada,” Elle mengangguk. “Kita bersepeda keliling rumah, aku akan membonceng

