Janisa menatap disekelilingnya dan ia tidak melihat Rayhan dimanapun membuatnya terduduk disofa dan ia memghembuskan napas panjang. Janisa ingin menangis saat ini juga karena pikirannya membayangkan Rayhan telah bertemu Jenifer berdua saja dan itu membuatnya marah, kesal dan kecewa. Air mata Janisa menetes, ia terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Baru kali ini ia merasakan begitu pahit rasanya jika kecewa karena cinta, rasa ini seperti ini sungguh menyebalkan. Ia seakan tak rela Rayhan menatap perempuan lain yang lebih cantik, apalagi perempuan itu mencintai Rayhan. "Hiks...hiks...Mas Rey kemana? Tega banget sama aku," tangis Janisa. "Kenapa sih nggak kasih tahu aja kalau mau ketemu perempuan itu, gimana sama aku hiks...hiks...tega banget sih..." tangis Janisa.