Rayhan mendekati Janisa dan ia berdiri tepat dihadapan Janisa. Ia menatap Janisa dengan tatapan dinginnya membuat Janisa menelan ludahnya. Janisa sadar ucapanya tadi pasti akan menjadi bumerang dan ia seolah menunggu apa yang akan Rayhan lakukan. Rayhan mengangkat dagu Jansia dengan jari telunjuknya, agar Janisa menatap wajahnya. "Ulangi apa yang baru saja kamu katakan!" Pinta Rayhan. "Nggak ada siaran ulang, tadi itu live dan nggak di save diotakku," ucap Janisa membuat Rayhan menatap tajam Janisa. "Mas nggak percaya? Otak aku ini Mas terbatas, jadi yang aku ingat itu hanya Oppa saja," ucap Janisa. Rayhan memegang dagu Janisa dan ia mendekatkan wajahnya lalu menatap mata Janisa dengan tatapan dalam. "Kamu tahu semakin kamu seperti ini saya juga semakin tertantang untuk membuat kamu sada