Janisa menggeser tubuhnya dan ia sangat kesal karena Rayhan juga masih terlihat kesal padanya. Wajar saja jika ia masih marah kepada Papi, Mami, Jagadta dan Alin karena kecewa kepada mereka yang terlihat merasa tenang ketika pernikahan mendadaknya bersama Rayhan terjadi. Apalagi Rayhan menurunkannya tiba-tiba di kediamana orang tuanya tempat ia dibesarkan selama ini. Bukan Janis tidak merindukan keadaan rumah atau orang-orang yang berada di kediaman Hutama Kamandaka, tapi ia masih saja kecewa dengan sikap kekuarganya yang secara tidak langsung mengartikan jika ia telah dibuang. "Aku lapar Mas," ucap Jansia. ia segera berdiri dan mempercepat langkah kakinya menjauh dari Rayhan. Janisa tahu apa yang saat ini ada di otak seorang Rayhan Candrama dan ia tidak akan mau lagi dirinya dirayu lalu