Janisa benar-benar tidak ingin mengajak Rayhan berbicara, keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah dan sekarang keduanya menyatakan perang secara terang-terangan. Apalagi wajah Rayhan terlihat sekali tidak bersahabat membuat Janisa kesal dan ia tentu saja akan menujukkan kemarahan yang sama karena sikap Rayhan yang keterlaluan padanya. Yang juga menjadi kekesalan bagi seorang Jansia yaitu Rayhan bukannya mengajaknya pulang ke rumah, tapi mengajaknya tinggal di Apartemen. Janisa hanya bisa mengelus d**a ketika Rayhan hanya diam dan menatap pergerakananya dengan tatapan mengamati dan ia seolah menantang sikap Rayhan dengan bersikap yang sama seolah Rayhan tidak berada didalam ruangan ini. Janisa masuk kedalam kamar dan ia membanting pintu dengan keras. Ia sengaja mengunci pintu kamar agar