Sikap keras Rayhan padanya membuatnya sangat kesal, bagaimana tidak Rayhan seolah tak ingin berbicara padanya dan bersikap antipati kepadanya. Janisa melihat Rayhan membuka bajunya dan ia bergegas ingin masuk ke dalam kamar mandi. Janisa yang emosi menatap Rayhan dengan tatapan tajam lalu tanpa Rayhan duga Janisa melempar paper skripsi yang sejak tadi ia pegang hingga mengenai punggung Rayhan. Rayhan menghentikan langkah kakinya dan ia mengeraskan rahangnya lalu membalikkan tubuhnya menatap kearah Janisa.
Janisa menatap Rayhan dengan tajam dan ia segera keluar dari kamar lalu membanting pintu kamar dengan kencang. Janisa yang terlalu kesal tanpa sadar meneteskan air matanya, bagaimana tidak ia sudah berupaya agar hubungannya dengan Rayhan membaik, namun Rayhan yang angkuh seolah menolak
