Janisa ingin sekali merobek poster Rayhan namun ternyata ia tidak sanggup karena ia juga menyayangi poster suaminya itu. Apalagi poster itu ternyata merupakan foto Rayhan yang dimuat di majalah bisnis dan Rayhan sangat tampan disana. Ada juga poster Rayhan yang diambil candid dan tetap saja Rayahn terlihat tampan dan berkarisma. Janisa menghela napasnya, ternyata suaminya ini setampan ini dan ia yang bodoh baru menyadarinya. Untung saja ia cepat sasar dan mengerti hatinya kalau hatinya ini telah terpaut pada Rayhan walau sikap Rayhan yang tegas dan keras padanya. "Kalau Mas Ray lembut sama aku, aku nggak bakal juga terpesona sama dia. Udah laki banget, pintar, kharismatik...ya Tuhan kemana aja ya aku selama ini," ucap Janisa mengigit bibirnya dengan wajah yang memerah memikirkan seorang