“Kamu mau pergi sekarang?” tanya Kamila saat Niken kembali ke ruangannya setelah menjawab telepon. Kamila tentu mengerti ini ada kaitannya dengan seseorang yang barusan menelepon Niken dan tentu Kamila tidak serta-merta kepo siapa yang menghubungi Niken sehingga wanita itu ingin langsung pergi usai menerima telepon. “Iya. Nanti aku ke sini lagi pas ada produk baru.” “Sip, nanti saya kabarin kamu lagi kalau barangnya udah datang,” jawab Kamila. “Saya juga akan memaklumi kalau dalam beberapa bulan ke depan kamu harus fokus sama Gadis Bayaran dulu.” “Ingat, debut kamu bukan peran sembarangan. Kamu harus membawakan perannya dengan sangat baik,” sambung Kamila. Niken tersenyum. “Terima kasih atas pengertiannya, Mbak.” “Kamu harus sukses, Nik.” Niken mengangguk sambil tersenyum. “Aku pami