mamah alena dan dzikri pamit keluar nyari kelapa ijo buat gue kata nya. padahal gue tau, itu cuma alasan aja supaya gue bisa bicara sama mas ridwan gue menatap lurus kearah luar jendela. pikiran gue melayang entah kemana. mengalami beberapa kejadian menyakitkan yang terjadi secara bersamaan, membuat otak gue serasa tumpul buat sekedar berfikir tentang nasib rumah tangga gue "ngel" gue denger mas ridwan memanggil gue "masuklah mas. trus tutup pintu nya" gue mengucap tanpa menoleh sedikitpun kearah mas ridwan gue tau, ga sopan memalingkan muka kaya gini k suami. tapi, rasa nya masih menyakitkan jika gue inget semua hal yang baru aja gue alami "mas bisa jelasin semua sekarang. sejelas mungkin, tanpa ada yang mas tutupi lagi" ucap gue k dia dengan nada sedatar mungkin "sebelum nya mas ma