"Tapi aku udah nikah, La," ucap gue. "Ga masalah. Toh, selama kamu masih tetep bisa di samping aku, aku ga masalah buat jadi yang kedua. Jadi, aku tegasin sekarang. Aku, ga mau kita putus!" Ucapan Karla barusan, bagai petir di siang bolong buat gue. Ga habis pikir, bagaimana bisa dia sampai bikin keputusan kaya gini. Apa yang harus gue lakuin sekarang. "Aku, bener-bener minta maaf, La. Aku ga bisa. Aku ga mau menduakan istri aku. Aku ga mau dia terluka." Gue berusaha meyakinkan dia supaya dia setuju buat putus. "Terus gimana sama aku, Wan? Apa kamu pikir, aku ga terluka?" Karla mulai menaikan nada suaranya. "Aku tau, kamu juga terluka. Aku minta maaf, La. Aku bener-bener menyesal udah bikin kamu terluka." Gue merendahkan suara gue supaya emosi dia ga makin meledak. "Aku ga mau tau, a