“Dimana bocah itu?” tanya Tuan besar Corxia pada asistennya. “Tuan muda ada di ruang perpustakaan.” “Antar aku ke sana,” perintahnya. Di dalam perpustakaan, seorang pria tengah sibuk dengan kegiatannya membaca buku yang ia pilih secara acak. Pria itu menutup bukunya saat menyadari kehadiran sosok yang ditunggunya. “Apa kabar Kakek?” tanya pria itu basa-basi. Dengan wajah datar, tuan besar Corxia menjawab, “Apa matamu sudah buta? Tidak bisa melihat keadaanku.” Pria itu terkekeh. “Melihatmu masih bisa memarahiku, tidak ada yang perlu aku khawatirkan.” “Cucu kurang ajar! Katakan! Apa yang membawamu kembali?” “Apa kamu tidak merindukanku Kek?” “Buang omong kosongmu!” Pria itu berdecak, “Masih saja sama, tidak seru!” “Eric!” panggil Tuan Besar Corxia dengan suara besarnya. “Kakek