Mata Tania menyisir seluruh area bar sampai ia menemukan sosok yang sedang ia cari. Ia pun berjalan mendekati sosok tersebut. Meletakkan tasnya di atas meja, Tania mendaratkan bokongnya di atas kursi yang ada di samping sosok itu. Wanita itu memesan segelas bir untuknya. Saat pesanannya datang, Tania mulai menyesap minumannya. “Apa yang membawamu kemari?” tanya James sambil menyesap perlahan cairan kuning pahit itu. “Bagaimana denganmu? Apa yang membawamu kemari?” Tania berbalik tanya pada James. James memilih tidak menjawab. Keduanya diam dengan pikiran masing-masing. “Kamu ingin menertawakanku bukan?” Pertanyaan James memecah keheningan mereka. “Apa maksudmu?” tanya Tania tak paham. “Tertawa saja,” ujarnya sambil menegak cairan kuning itu hingga habis lalu meletaknya secara k