Di sepanjang jalan menuju pulang, Austin terus berkutat pada pikirannya. Ia menyuruh supirnya untuk memutar balik mobil menuju sekolah karena ia baru ingat ada sesuatu yang tertinggal. Turun dari mobil, Austin segera menuju lokernya. Sehabis mengambil barangnya, ia berencana menuju ke toilet terlebih dahulu. Sampai di depan toilet, Austin menepuk keningnya. Ia lupa bahwa toilet di lantai ini sedang dalam perbaikan. Austin memutuskan untuk memakai toilet yang berada di lantai bawah. Saat dirinya hendak memasuki toilet, telinganya menangkap suara tangisan di toilet sebelah. Alis Austin mengerut dalam. ”Bukankah sekolah telah usia beberapa jam lalu? Lantas siapa yang berada di dalam sana sambil menangis tersedu-sedu.” “Mommy ... hikss ... Kaylee takut ...” “Kaylee.” Austin langsung masuk ke