Tok tok tok “Masuk.” Pintu terbuka, dengan perasaan gugup Reynold melangkah mendekati big boss. “Tuan.” Keringat dingin membasahi tangan beserta kening sang asisten padahal ruangan ini sangat dingin. Axton mengulurkan tangannya. Reynold memiringkan kepalanya, bingung dengan apa yang di maksud oleh bosnya. “Mana laporannya?” “Laporan apa Tuan?” Menyandarkan diri pada kursi lalu melipat kedua tangannya di depan d**a. “Pensiun dini sepertinya cocok buat kamu.” Seketika Reynold tersentak. “Tu—tuan!” “Pertama, aku sudah menuruti kemauan kamu dan lihat apa yang terjadi?” sergah Axton mengetuk-ngetuk meja dengan ujung jari telunjuknya. Kepala Reynold pun tertunduk. “Dan yang terakhir, aku meminta kamu mencari tahu tentang istriku dan kamu belum—” “Tunggu-tunggu, Tuan,” potong pria i