Epilog Luna Angin berhembus dengan kencangnnya. Langit sore mulai kekuningan, sebentar lagi matahari tenggelam. Aku masih di sini, duduk di tepi pantai bersama suamiku. Kami duduk beralaskan tikar kecil sambil menatap ke arah laut dimana di sana ada dua buah hati kami yang sedang asik bermain air. “ Juna, Risa, ayo udahan main airnya. Udah sore.” Itu suara suamiku, Mas Eza. “ Iya pa.” Mereka menjawab kompak. Detik betikutnya mereka berlari ke arah kami dan masing-masing duduk di pangkuan kami. Si sulung duduk di pangkuanku, sementara si bungsu duduk di pangkuan ayahnya. “ Kalau sudah besar, aku pengen jadi dokter biar bisa ngobatin orang sakit.” Ucap Risa si bungsu. “ Kalau aku pengen jadi pengusaha, biar punya banyak uang.” Balas Juna si sulung. “ Emang kalau punya banyak uang mau
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari