Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Luna Bagaimana perasaan kalian ketika pertama kali yang kalian lihat setelah bangun tidur adalah pemandangan wajah tampan suami yang sedang tertidur pulas? Gemas, pasti. Deg-degan, bisa jadi. Senang, apa lagi. Semua bercampur menjadi satu. Itu kalau aku. Aku tidak tahu kalau kalian bagaimana. Jujur saja, tiap kali aku bangun terlebih dahulu dan mendapati Mas Eza masih tidur dengan pulasnya, jantungku masih suka berdebar tidak karuan. Walau bagaimanapun juga, wajah tampan seorang pria masih menjadi bius paling ampuh untuk seorang wanita. Terlebih lagi, jika wajah itu bisa dinikamati tiap pagi ketika pertama kali membuka mata. Tanganku terulur untuk menyentuh hidung mancung milik Mas Eza. Hidung itu tidak hanya mancung, tapi juga kecil. Pas sekali untuk proporsi