"Gendis!" Langkah kaki Gendis yang terayun begitu santai memasuki lobi kantor, karena jam masuk kantor kurang dari tiga puluh menit lagi. Memutar kepala pada arah sumber suara. Mata Gendis membulat sempurna. Lagi-lagi dia harus dipertemukan dengan sosok wanita cantik yang merupakan mamanya Gama. "Tante Gwen," lirih Gendis sembari menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan. Memperhatikan sekitar kalau-kalau ada yang melihat dia tampak akrab dengan istri pemilik perusahaan. Bisa runyam. Yang ada dia malah akan menjadi bahan pembicaraan teman-teman kerjanya. Lambaian tangan Gwen meminta pada Gendis agar mendekat, tak bisa ditolak oleh Gendis. Selain sungkan, juga tidak sopan jika Gendis pura-pura tidak melihat keberadaan wanita itu. Yang ada, Gendis pun pada akhirnya berjalan mendekat. "Sin