Memasuki trimester kedua kehamilan, Gendis mulai kepayahan. Banyak sekali beban pikirannya. Tentang bagaimana nanti saat dia melahirkan, sampai tentang masa depan anaknya. Memiliki kekasih hati yang sangat menyayanginya, tak lantas membuat Gendis tenang. Justru yang ada dia malah takut andai kehadiran bayinya nanti malah menjadi masalah. Belum lagi Gilang yang juga mulai berulah. Pria itu jadi kerap mengikuti dalam diam. Entah apa tujuannya, Gendis tak paham. Wanita itu masih betah duduk menyendiri di balkon apartemennya. Padahal ini adalah weekend yang biasanya bisa digunakan Gendis untuk tetap produktif entah itu beberes tempat tinggalnya, memasak, olahraga bahkan jalan-jalan. Namun, tidak dengan hari ini yang bawaannya hanya ingin bermalas-malasan. Perutnya sudah terasa sedikit kencang