ZZ|28

1269 Kata

Selepas dari danau, Zidan membawa Zevania ke Kafe Taria di mana Zevano bekerja. Cowok dengan rambut diwarnai coklat itu mendiami Zevania. Zidan terlihat kesal pada Zevania bahkan ketika kini mereka duduk berhadapan di kafe. Zevania sendiri bingung ada apa dengan kekasihnya itu yang tiba-tiba saja mendiamkannya seperti ini. Mau bertanya namun takut malah membuat Zidan marah. Apalagi ekspresi wajah Zidan begitu keras seolah menahan suatu gejolak dalam tubuhnya. Tangan Zidan meraih kasar kopi yang beberapa menit lalu disajikan di atas meja oleh seorang pelayan yang Zevania kenal, tentu saja Zevania mantan pelayan di sini jadi ia mengenal semua pekerja di sini. Mata Zidan menatap Zevania tajam seraya menyesap kopinya. Zevania jadi gugup dibuatnya. “Dan, a-aku mau ketemu Kak Vano dulu y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN