Zidan mengumpat dalam hati ketika hampir saja ia terlelap namun suara kaleng jatuh mengagetkannya. Dengan dengusan kasar Zidan memposisikan dirinya untuk duduk di ranjang yang ia tempati. Benar kata orang, senyaman apapun tempat orang lain tak akan bisa membuat tidur nyenyak seperti kamar sendiri. Zidan akui kasur yang ditempatinya kini lebih empuk dari pada kasur di kamarnya, tapi tetap saja kamarnya jauh lebih nyaman baginya. Zidan mengetuk dua kali layar ponselnya untuk melihat jam, di kamar tamu rumah Zevania ini tak terdapat jam, mungkin karena kamar ini tidak dipakai. Tengah malam, di jam seperti ini siapa yang membuat kegaduhan suara kaleng? Tidak ingin terbuai dengan pemikirannya, Zidan beranjak dari tempatnya dan bersikap waspada ketika menyadari kegaduhan itu mungkin saj