Tiba tiba mati lampu, dan ini adalah kesempatan yang sangat langka. Jonathan segera memeluk gadis itu dan menciumnya hebat dan dalam. Ayana tersedak dan mendorong kuat laki laki itu. "Mmmpphhh ..." tapi sungguh tidak bisa melepaskan diri. Kedua tangan lelaki dalam gelap itu tidak mau melepaskan dirinya. Lelaki itu terus menciumnya semakin dalam dan dalam lagi. Lalu si lelaki yang telah puas menyelami mulut manis itu pun melepaskannya, lalu pergi meninggalkan Ayana sebelum listrik menyala. Sedangkan Ayana bertumbu pada meja pramanan dan mengatur napasnya. Entah siapa laki laki m***m yang telah menyerangnya itu, ketika listrik kembali menyala, ia tidak melihat siapapun di dekatnya, kecuali Lusi yang juga tengah memasukan rujak ke mangkuk kecilnya. "Lusi?" tanya Ayana. "Rujaknya enak." Lu