"Pagi sayang ..." Sapa Haya, pasa sang istri. Pagi ini Ayana terlihat cemberut dengan rambutnya yang acak acakan. Tentu saja siapa lagi yang telah membuat sang istri sampai se hancur itu kalau bukan Haya yang meminta jatah hampir sepanjang malam. "Aku capek sekali. Mas ko kaya enggak cape sih." Rengeknya manja, bersandar pada d**a sang suami yang kekar dan lapang. "Kan mas sengaja biar kamu puas sayang. Kan muasin istri itu berpahala. Bener enggak?" Haya melingkarkan lengan kokohnya di pinggang yang masih ramping milik sang istri. Tangannya mulai bermain ke sana ke mari membuat Ayana segera menarik tangan nakal itu karena merasa terlalu pagi, dan lagi ... miliknya masih terasa sakit. "Kaya enggak ada hari esok lagi aja mas ..." rengeknya. Haya tersenyum. "Habis kamu bikin aku on terus y