Balasan

1509 Kata

Yanti, istri Sarsono menangis hiteris mendengar penuturan suaminya. Ia merasa telah gagal mendidik seorang anak, apalagi anaknya adalah perempuan. Ia merasa malu dan marah. Kelakuan anaknya sudah tidak dapat di tolelelir. Fitri memasuki rumah dengan santai, ia mengira ancaman Khanza hanya bualan semata. Tapi, ketika ketemu ibunya, ia langsung disambut dengan tamparan keras. "Anak tidak tau diri! Ibu membesarkanmu bukan untuk jadi p*****r!" murka Yanti menjambak rambut Fitri. "Apa uang yang ibu berikan kurang? Jadi orang yang hidup seadanya. Jangan mengikuti teman-teman kamu yang memang kaya. Kita ini orang pas-pasan!" teriak Yanti masih menjambak rambut putrinya. "Ampun, Bu!" Fitri menangis. Ia memegangi lengan ibunya yang menjambaknya tak kira-kira. "Papa Khanza sudah baik hati, se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN