Kris dan Khanza bersiap memgambil Alfath di rumahnya. Mereka saling terdiam karena sibuk dengan pikiran masing-masing. Kris dan Khanza saling memikirkan alasan yang tepat untuk membawa Alfath. Pasti nanti, Papa Fandy akan melontarkan pertanyaan dan alasan kenapa dan dimana Alfath dibawa. "Kris, nanti kamu ya, yang ijin sama Papa!" Ucap Khanza setelah lama terdiam. "Kok aku, ma?" Tanya Kris yang tak bisa menetralisir kekhawatirannya. "Soalnya aku kalau bohong, kelihatan banget. Takut Papa tau." Jawab Khanza. "Bilang aja kalau Alfath kita ajak ke rumah Ayah." Ucap Kris memberi usul. "Papa ku bukan orang bodoh, Kris. Pasti nanti langsung telfon Ayah kamu." Mendengar penuturan Khanza, memang benar adanya. Papa mertuanya itu tidak mungkin langsung percaya begitu aja. "Za, kamu gak mau

