Dyah melotot ke arah Al. "Apa kaamu? Pergi dari sini?!" Dyah tertawa sinis dan duduk dikursi tepat didepan Al. "Aku gak akan pergi dari sini! Apalagi angkat kaki dari perusahaan ini. Kamu pikir, aku mau jadi gelandangan dijalan? Aku sedang mengandung ankmu, Al!" Dyah terus berteriak keras tanpa rasa malu. Untung saja diruangan itu hanya ada mereka berdua. "Mengandung anakku? Aku bakal tes DNA anak itu setelah lahir! Kamu pikir, aku lelaki bodoh yang mudah percaya dengan mulut manismu? Aku bisa memecatmu kapan saja! Aku pemilik perusahaan ini!" ancam Al pada Dyah. "Kamu berani?!" tanay Dyah dengan suara keras membentak. "Untuk apa aku takut! Dasar ular!" teriak Al kesal. Al langsung menurunkan kedua kakinya ke bawah dan menggebrak meja tepat di depan Dyah lalu berdiri dan pergi menin