Al menatap geram ke arah Edwin. Kedua tangannya sudah mengepal. Kalu bukan Ayu yang mengusap lembut punggung Al, mungkin wajah Edwin sudah babak belur dan mengeluarkan darah dari batang hidungnya. "Jaga mulut kamu! Saya tidak seperti kamu! Diam -diam selingkuh! Diam -diam tetap bersikap baik pada Ayu dan diam -diam merencanakan untuk mengambil alih harta Kakek Raga karena kalian sadar, sudah tidak punya hak apapun digaris keturunan Kakek Raga!" Al begitu marah dan berkata dengan suara lantang. Nada suaranya begitu tinggi. Al sudah tak bisa menahan emosinya lagi. Al cukup kesal pada kedua penjilat didepannya ini. Bagaimana tidak? Kedua lelaki ini adalah orang beruntung yang diambil Kakek Raga dari sampah. Llau, dirawat smapai besar. Bukannya berterima kasih, tapi malah ingin menggerogo