Al membawa Ayu keluar dari kamar menuju sofa depan dan membiarkan Aero serta Alea memakai pakaian mereka. Sebagai orang tua, tentu Al dan Ayu begitu kecewa dengan perilaku putera bungsunya. Anak lelaki yang dipercaya dan sangat dibanggakan ternyata malah menghancurkan masa depannya sendiri. Ayu begitu syok. Tubuhnya begitu lemas. Melihat Aero yang seperti ini adalah tamparan besar baginya sebagai ibu terutama. "Sayang ... Kamu harus sabar dan jangan penuh emosi," ucap Al pada Ayu. Ayu hanya bisa menatap nanar ke arah Al. Hatinya begitu hancur melihat pemandangan pagi ini. Sungguh jiwa ayu sebagai ibu seperti jatuh dan rata seeprti tanah. "Sayang ... Kamu dengar aku bilang kan?" tanya Al sekali lagi sambil menggenggam tangan Ayu. Ayu mengangguk dengan pasrah. Ia memang tidak sekuat ya