72

1081 Kata

Aero berjalan menuju kaca jendela. Hidupnya begitu mandiri sekali. Aero sangat jenius, dan kini ia menjadi asisten dosen untuk dua mata kuliah. Uphnya cukup untuk biaya hidup sehari -hari di Kota ini. Bahkan kiriman uang yang setiap bulan ditransfer sang papa sellau utuh dan tetap ada direkeningnya dengan aman. "Kak ..." panggil Alea yang ikut berdiri dan memeluk Aero dari belakang. Aero merasakan getaran yang berbeda seperti disengat listrik saat Alea memeluknya. Sentuhan Alea memang sangat Aero inginkan sejak dulu tapi Aero sadar, cintanya tak boleh lagi tumbuh subur dihatinya. Ini adalah perasaan yang salah. Alea memeluk Aero dengan sangat erat. Kedua tangannya mengulur ke depan perut Aero dan jari -jarinya saling mengait agar pelukan itu tidak terlepas. "Alea sayang sama Kakak ..."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN