Tujuh belas tahun kemudian ... Hari ini adalah hari bersejarah bagi Al dan Ayu. Al dan Ayu serta keluarga besarnya sudah merencanakan untuk pergi ke makam. Rossa dan Faisal sudah berada di Indonesia sejak bayi Dyah lahir. Bayi perempuan yang cantik itu bisa diterima dengan baik oleh Ayu. Pasalnya, Dyah selalu mengklaim kalau bayi perempuan itu adalah putri dari benih Al. Hanya saja, Al sama sekali tidak merasa. Al ingin memeriksa DNA antara dirinya dan bayi perempuan yang diberi nama Alea. Arion Faiz, Aero Faiz dan Alea Handa sudah duduk manis dikursi makan menunggu sang Mama menyiapkan sarapan pagi hari ini. "Selamat pagi semuanya ..." sapa Al yang sudah rapi dengan kemeja hitam, celana hitam dan sebuah peci hitam dikepalanya. "Pagi Pa," jawab Alea yang begitu manja. Alea selalu ingi