Ungkapan

1388 Kata

"Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Mazaya mengusap rambut sehitam malam itu, Riki masih menenggelamkan kepalanya di antara lekukan perut dan d**a Mazaya. Tak bisa dijabarkan perasaan luka yang ada di hatinya saat ini, begitu pahit semua kenyataan yang dihadapinya. Masa lalu yang menjijikkan, berputar bagaikan kaset rusak. "Biarkan dulu seperti ini," sahutnya parau. Ya, dia tak ingin mengatakan apa-apa. Kenyataan sungguh kejam, andaikan boleh memilih, dia tak mau mengingat itu semua. Cukup dia, Mazaya dan Rafael saja. Hatinya belum siap dengan semua kenyataan masa lalu yang buruk dan memalukan. Lama Riki memeluk wanita itu, pelukan pengaduan bagaikan seorang anak yang minta perlindungan. Mazaya pun tak memaksa. Namun, setelah cukup lama, Mazaya membujuk Riki agar berbicara. "Aku akan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN