Dua orang ibu tidak harus menungu terlalu lama. Pintu kamar terbuka, Revano, dan Asma ke luar dari dalam kamar dengan wajah sama-sama merah padam. "Maaf, sudah membuat menunggu, ehm ...." "Kami tidak perlu penjelasan, ayo kita berangkat sekarang!" Cantika mendahului melangkah, diikuti Renata. Revano, dan Asma saling tatap. "Ombang sih, kita jadi malukan, katanya ...." "Asma, Vano, ayo cepat!" seru Renata, karena suami istri itu belum bergerak juga. "Iya, Bu." Revano meraih jemari Asma, ia genggam, lalu mereka mengikuti langkah kedua ibu di depan mereka. Raka, Soleh, dan Tari yang menunggu di bawah menarik napas lega, setelah melihat Revano, dan Asma yang berjalan bergandengan tangan. "Alhamdulillah, kalau kalian sudah akur lagi!" seru Tari sambil tersenyum. Wajah keduanya kem

