Dua tahun kemudian... Ucup uring-uringan. Putri cantiknya yang sedang berhenti ASI, lah dirinya yang badmood seharian pada Vani dan bolak-balik ke kamar Amira menanyakan apakah putri mereka itu haus. Ucup bahkan membatalkan beberapa pekerjaannya tepat ketika Vani mengatakan padanya bahwa ia akan menghentikan ASI untuk putri mereka. “Kamu tega, Cha? Ckckck, iya sih, kamu sama mama memang paling tega,” ucap Ucup teringat bagaimana dengan kejamnya mama dan istrinya menyodorkan putri kesayangannya pada dokter untuk di tindik. Padahal dengan tanpa antingpun anaknya sudah pasti cantik. Kejadian dua tahun lalu itu membuat Ucup trauma. Mendengar teriakan kesakitan putrinya adalah hal terakhir yang ia inginkan di dunia ini. Tidak, sama sekali hal yang tidak pernah ia harapkan untuk terjadi malah.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari