Vani mati gaya karena berada begitu dekat dengan Ucup. Saking dekatnya ia bisa mencium wangi cowok itu. Vani tau saat ini seharusnya ia menjauh namun dia suka posisi begini. Entah mana yang harus Vani ikuti, akal sehat atau nuraninya. Ujung-ujungnya Vani tetap berpegang pada akal sehatnya. Menarik paksa tubuhnya dari kungkungan Ucup, ia berdiri canggung di tengah-tengah ruangan sementara Ucup berjalan santai ke arah sofa. “Kamu ngapain?” tanya Vani saat melihat ponselnya berada di tangan Ucup yang duduk dengan santai. “Blokir semua kontak calon suami kamu, apa lagi memangnya,” ucap Ucup kesal. Vani kembali mendekati Ucup, ingin merampas ponselnya. Memang cowok ini pikir dirinya siapa? Padahal baru beberapa detik yang lalu Vani ingin minta dijemput pada Putra tapi Ucup sudah lebih dulu m