51

1947 Kata

“Ma.” Bu Tari yang sedang memotong kukunya, memanjakan diri di hari libur terperanjat mendengar panggilan menantunya yang sedang hamil muda. Tiba-tiba saja Vani muncul di dekatnya tanpa ia sadari. “Ada apa, nak? Mau menginap di rumah ayahmu?” Vani menggeleng, ia sedang ingin bertanya pada mama mertuanya bolehkah ia menerima tamu laki-laki hari ini? Dibanding menerima ajakan keluar Fiki rasanya lebih baik bagi Vani mengajak temannya itu kemari karena mamanya juga bisa memantaunya kan? Toh Vani juga tidak akan macam-macam. Cuma Fiki kok. “Ajak aja semua teman kamu, Ucup ga usah dipikirin! Bisa stres kamu kalau dikit-dikit mikir Ucup bakal marah. Anak mama loh itu, berani kali dia marah-marah tiap hari. Mau dimasukkan perut lagi memangnya dia?” “Boleh ma? Teman aku agak heboh ma, nanti ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN