Ucup melihat Vani sibuk dengan hape miliknya –milik Ucup maksudnya –dan sesekali bercanda dengan Imam. Keduanya sudah heboh sejak selesai makan siang. Mereka berdua duduk di sofa sedangkan Ucup ditemani oleh Alif di depan komputer. “Kak...” “Apa lagi, Mam?” “Setrika baju Imam...” “Mandi saja sana!” “Nanti kakak pasti lupa, Imam malu pakai baju lecek,” rengek si bocah sok kegantengan. “Apa? Sok oke kamu, Mam” ejek Vani mengejek adiknya lalu beranjak dari sofa, memenuhi keinginan si adik. Jelas sekali Imam ingin membuatnya repot. Anak ini benar-benar membalaskan dendam karena Vani pergi diam-diam darinya. Tinggal Ucup dan Alif yang melihat keduanya dari jauh. “Mereka memang heboh begitu, ya, Lif?” “Mereka kurang kerjaan makanya heboh,” ucap Alif yang kembali memperhatikan layar kompu