*** Berdiri di teras samping Mansion, Vector terlihat fokus pada ponsel dalam genggamannya. Beberapa menit adalah waktu yang dia habiskan untuk berkutat dengan benda tersebut. Kedua netranya tampak fokus melihat dengan tajam layar canggih itu. Serta kedua rahang tegas yang semakin mengetat kuat. Selang beberapa saat kemudian, ia membawa ponsel itu menuju telinga. Membiarkan menempel disana. Terlihat menunggu tidak sabaran, Vector melirik sejenak ke berbagai arah. Seperti sedang memastikan keadaan. Dia tidak melihat siapapun disana. "Hallo, Tuan!" seru seorang pria di seberang telepon. "Lakukan segera. Pastikan hotel itu hancur," perintah Vector. "Baik, Tuan," sahut pria di sana. Setelahnya, Vector menjauhkan benda pipih itu dari telinganya. Kedua netranya kembali menatap fokus, ser