***
"Fuckk!" maki Vector bersamaan dengan membanting barang-barang yang berada di atas meja di depan.
Menatap nyalang penuh benci pada anak buahnya, Vector menarik sebuah senjata api yang terselip di pinggang. Tanpa berpikir panjang dia mengacungkan moncong senjata itu ke arah anak buahnya. Dengan segera, ia menarik pelatuk dengan langsung melayangkan tembakan.
Dooorrrrr!
Pria tersebut tersungkur dan jatuh ke lantai dengan tubuh bersimbah darah.
Arnes yang menyaksikan kekejaman kakaknya itu hanya menatap biasa saja. Sementara anak buah yang lain seketika tertunduk takut dengan tubuh sedikit gemetar.
Mereka harap-harap cemas; akan menjadi korban selanjutnya. Sebab, baru kali ini mereka melihat Vector benar-benar murka, tidak seperti biasanya.
Ya, pria yang barusan di bunuh oleh Vec
