Ch.35 Surat Ijin Pesta

1919 Kata

Bagai disambar petir sekaligus tertimpa pohon besar, lanjut dengan disengat listrik ribuan volt! Demi apa Zefanya terlalu fokus ke layar ponsel hingga tidak sadar kalau suaminya ternyata sudah memasuki kamar dan menyandarkan diri di tembok sebelah ranjang. Fisik gagah nan maskulin Sean nampak santai. Ia menyenderkan punggung di tembok sembari melipat kedua tangan di depan d**a bidang. Seperti biasa, ciri khasnya yaitu membiarkan dua kancing paling atas terbuka hingga memamerkan rangkaian rambut halus menutupi bagian itu. Lemas sudah tubuh Zefanya mendapati suaminya sedang menatap, menahan tawa, dan entah ekspresi apa yang ada di wajah Sean saat mendengar bunyi mendesah serta memekik nikmat yang keluar dari speaker ponselnya. “Yes, fvck me harder! Come, come harder!” Suara pemain wanit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN