Gala diam diam melirik ke arah Radit berulang kali. Ia berharap Radit akan menceritakan soal rencana pernikahannya. Tapi, harapannya seperti pupus. Sampai jam istirahat makan siang, sekretaris dan juga asistennya itu tidak berkata sepatah katapun. "Bapak mau makan siang di restoran? Atau di sini?" Radit bertanya. "Ada rapat lagi pukul dua siang," tambahnya. "Saya makan di restoran saja," jawab Gala. "Kamu ikut." "Iya pak," Radit menurut dan mengikutinya. Di restoran, Gala segera memesan, begitupun juga Radit memilih menu kesukaannya. Namun yang membuat Radit kaget, si pak bos memesan cukup banyak. "Pak, a-apa tidak kebanyakan?" Radit bingung juga menghabiskan semua itu. "Saya lapar," jawab Gala. "Ta-tapi.." Radit mengerutkan keningnya sambil mendengarkan staf restoran m