"Mama? Kamu ingin tahu soal mama..?" Gala mengulang pertanyaan Aya.
"I-iya, a-apa kamu keberatan cerita?" Aya dengan hati hati mengungkapkan keingintahuannya.
Gala terdiam, "Aku tidak keberatan menceritakannya padamu. Hanya saja..."
"Ka-kalau tidak mau, tidak apa apa. Lain kali saja," ucap Aya.
"Mmm... Aku bukan tidak mau, tapi.. Setiap membicarakan soal mama, aku..." Gala meremas jari jemarinya.
Aya mengelus tangan Gala, "Ka-kamu sedih?"
Gala mengangguk, "Mama... Mmm.. Segalanya untukku."
Aya memperhatikan mata Gala yang berkaca kaca.
"Aku, aku, tidak bisa menjaga dan melindunginya," Gala bicara dengan gugup.
Gala terdiam. Berjuta rasa seperti bergejolak di dirinya.
"Ma-maafkan aku sudah bertanya soal mamamu," ucap Aya tidak enak hati.
"Tidak apa apa, kamu berhak untuk t
