97

1083 Kata

Restoran itu memang tak pernah benar-benar buka hari ini. Denta tahu dari awal. Seluruh tempat sudah diamankan oleh anak buahnya yang menyamar sebagai staf parkir dan karyawan dapur. Tapi dia tahu, Reno bukan orang yang bisa dianggap remeh. Dan keputusannya untuk tetap datang seorang diri bukan karena gegabah, tapi karena dia tahu satu hal: jika menyangkut Kalia, Reno hanya ingin melihat Denta—tidak yang lain. Pintu mobil sportnya terbuka. Suara decit ban ketika mobil berhenti beberapa menit lalu kini tergantikan suara langkah sepatu yang mantap. Denta melangkah, dasinya sudah ia lepas, lengan kemeja hitam digulung ke siku, kancing atas terbuka memperlihatkan leher dan sebagian d**a bidangnya. Matanya lurus menatap meja di tengah ruangan restoran yang sepi. Dua pria duduk membelakanginya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN