94

1522 Kata

Cahaya senja merayap masuk lewat jendela mobil, menyapukan rona jingga ke wajah Salina yang diam membisu di kursi penumpang. Tangannya tak lepas dari genggaman Dante, seolah menggenggam rasa aman yang selama ini mungkin sempat luput dari dirinya. Hasil pemeriksaan di Pratama Hospital tadi cukup melegakan—dokter menyatakan tidak ada indikasi zat berbahaya yang mengendap, meski pengawasan tetap harus dilakukan secara berkala. Tapi bukan berarti rasa takut itu sepenuhnya pergi. Dante melirik ke arah istrinya sekilas, lalu kembali fokus ke jalan. Suaranya terdengar tenang tapi tegas saat akhirnya membuka suara. “Tau kan kenapa mas memintamu untuk diam di mansion dan tidak merepotkan diri lagi di Pranata?” tanyanya pelan, tapi berat maknanya. Salina tak langsung menjawab. Ia mengangguk perl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN