Bab 24 : Pria Dua Tahun Lalu

1186 Kata

Kalia menelan ludah, tenggorokannya mendadak terasa kering. Di hadapannya, Denta masih berdiri dengan tubuh tegap, sorot matanya tak berpaling sedikit pun darinya. Mata tajam itu seakan menelanjangi seluruh pertahanannya, mengaduk-aduk luka lama yang sudah ia coba kubur dalam-dalam. Tidak mungkin. Ini tidak boleh terjadi. Kalia menggenggam lengan Kallen semakin erat, berharap keberadaan kakaknya bisa menjadi benteng pelindung dari kenyataan yang menyesakkan ini. Tapi, sekuat apa pun usahanya untuk berpura-pura, tubuhnya tetap menegang, emosinya tetap kacau. Membawa kembali potongan-potongan memori yang selalu ia hindari. Kehangatan sentuhan pria itu. Bisikan suaranya yang dalam. Tatapan mata yang terlalu pekat, terlalu menyesatkan. Ini bukan saatnya untuk mengingat semua itu. Tidak di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN