34. Kisah Pilu

1426 Kata

            Selama Herman tidak ada, aku banyak menghabiskan waktu bersama Fafie. Kami di kelas bersama, makan di kantin bersama dan ke mana-mana sering bersama. Kami sudah seperti pasangan baru yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan, beberapa teman berseloroh kalau kedekatan kami akan membuat Herman menangis darah karena sudah tercampakkan olehku. Aku tidak terlalu suka candaan itu. Siapapun di dunia ini, pasti tidak ingin dianggap sebagai pengkhianat yang meninggalkan teman lama untuk teman baru. Aku tidak sepicik itu menjadi manusia. Walau susah menjalin dua persahabatan yang terpisah, padahal bisa disatukan, aku tidak mau membuat salah satunya merasa ditinggalkan. Meskipun, sepertinya itu yang mustahil untuk diwujudkan. Namun, akhir-akhir ini, sebelum Herman pergi, Fafie seperti membuka h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN