Malam itu, langit gelap tanpa bintang. Avann melangkah keluar dari mobilnya, menatap mansion baru yang megah milik saudara kembarnya, Kenn. Rumah itu berdiri kokoh di tengah halaman luas, dikelilingi oleh pepohonan rindang yang seakan menjaga rahasia-rahasia yang tersimpan di dalamnya. Avann menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel pintu. Suara dering bel yang lembut terdengar, dan tak lama kemudian, pintu besar itu terbuka. Kenn berdiri di sana, dengan senyum tipis yang mencoba menyembunyikan sesuatu. "Avann, akhirnya kau datang juga," ucap Kenn, suaranya datar namun tetap hangat. “Berapa lama kau di kota ini?” "Dua hari saja,” jawab Avann sambil melangkah masuk. Udara dingin malam itu seakan menyusup ke dalam ruangan, membuatnya merinding. Mansion itu terasa sunyi, hanya