Hanindiya Putri Bakti Utomo Prankkkkkkk Aku mundur beberapa langkah saat melihat piring berisi makanan itu berserakan di lantai bersama pecahan kaca. “Gue nggak mau makan!” teriaknya. Sabar Hanin! Aku berusaha melupakan kejadian tragis itu tapi sulit. Aku lah penyebab dia duduk di kursi sialan itu dan ini hukuman yang Tuhan beri untuk manusia sombong seperti ini. “Mas harus makan? Dokter bilang …” “Makan nggak akan bisa mengembalikan kaki gue!” ujarnya sambil menunjuk ke arah kakinya yang kini terkulai tanpa bisa digerakkan, “dan itu gara-gara elo!” sambungnya dengan kasar. Aku mendekatinya lalu memegang tangannya walau dalam sekejap dia memutar kursi rodanya. “Mas,” panggilku. “Elo … istri nggak berguna Hanin. Tinggalin gue dan berhenti bersikap sok pahlawan. Gue nggak butuh elo