“Here you are!” Kendrick memegangi tangan Esmee. Nafasnya terengah-engah seperti habis berlari. “Akhirnya aku menemukan mu. Mengapa kau sulit dihubungi?” ucapnya jauh lebih tenang. Esmee menatap tangannya yang dipegang oleh Kendrick. Ia masih tidak menyangka Kendrick mau memegangi tangannya. Jangankan memegang, bersentuhan dengannya saja ia enggan. “Mengapa diam saja?” tanyanya lagi. Esmee menarik tangannya. “Sorry,” ucap Kendrick. Ia melepas tangan Esmee. “Ayo kita bicara.” Kendrick menarik tangannya menuju ke sebuah mobil sport berwarna merah. Esmee kembali terdiam saat Kendrick membuka pintu mobil untuknya. “Kenapa diam saja? Cepat masuk.” Bukannya masuk Esmee memilih pergi. “Hei!!” “Kendrick, sedang apa kau disini?” Anggitayang baru turun dari mobilnya melihat putranya tengah b