AS 19 || Kecurigaan

1198 Kata

"Aaw..." ringis Anggita saat mengompresi pipiny dengan es. Tidak ada yang luka tapi rasanya cukup perih. Area pipinya terlihat semakin memerah akibat tamparan Clara tadi. Rahangnya yang sempat di cengkram kuat pun ia kompres dengan es. Nyeri perut karena tamu bulanannya mendadak teralihkan dengan nyeri di kedua pipi dan rahangnya. "Assalammualaikum dek." "Oh mau di masakin apa? Steak ayam? Ya udah kakak belanja dulu ya. Lupa dirumah ngga stok makanan. Oke deh nanti sore kakak ke rumah sakit. Okey siap." Anggita menatap pipinya yang masih memerah. "Lumayanlah ngga kayak tadi merah banget. Ke tutuplah ya sama foundation & bedak" ucapnya. Anggita mengambil masker dan kacamata hitam lalu pergi ke lantai 2 gedung Apartemennya. Di sana terdapat supermarket besar yang menjual semua keb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN